LWZ6MWNdMaNcMqZ4MqN7Map7yTUfATofA6YbyaV=
Memahami Perbedaan Counseling, Mentoring dan Coaching



Memahami Perbedaan Counseling, Mentoring dan Coaching

Tahukah Anda, Memahami Perbedaan Counseling, Mentoring dan Coaching Adalah Dasar dalam Berhasilnya Program Pengembangan Diri pada Team Anda.

Meriahnya kompetisi antara perusahaan di dalam meraih maksudnya membuat keutamaan kapabilitas dan ketrampilan yang dipunyai oleh pegawainya selalu harus berkembang ikuti peralihan jaman.

Untuk merealisasikannya, banyak motode yang sudah dilakukan buat menjawab jalan keluar atas persoalan itu, satu diantaranya dengan sistem evaluasi coaching dan mentoring.

Hingga kini, ada banyak yang memandang sistem coaching dan mentoring sebagai aktivitas yang sama, kenyataannya ke-2 nya sebagai satu hal yang berbeda jauh.
Memahami Perbedaan Counseling, Mentoring dan Coaching Adalah Hal Mendasar




Meskipun istilah mentoring, coaching, dan counseling cukup akrab untuk Anda, namun tetap ada-ada saja yang belum pahami seutuhnya mengenai ke-3 hal itu.

Mentoring sebagai istilah yang lain dengan counseling dan coaching. Mentoring adalah proses belajar yang sudah dilakukan oleh tutor bersama mentee.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan coaching dan counseling? Apa arah dari ke-3 aktivitas ini? Supaya lebih pahami ketidaksamaan mentoring, coaching, dan counseling, silahkan baca artikel Qubisa ini kali sampai selesai.

3 Perbedaan Mendasar antara Mentoring, Coaching, dan Counseling

Proses Pelaksanaan

Bila dilihat proses dari realisasinya, mentoring adalah aktivitas belajar yang mendatangkan seorang pakar dalam sektornya untuk menuntun satu barisan dalam rencana kenaikan soft kemampuan atau hard skill. Dengan catatan, kemampuan yang diperkembangkan lebih mengarah pada kekuatan barisan atau per-orangan.

Berlainan dengan mentoring, pengertian coaching pada proses realisasinya sebagai pengiringan yang sudah dilakukan cuma pada satu pribadi tertentu, dengan arah pribadi itu dapat banyak belajar dan memperoleh ide dari pembinanya atau coach.

Di proses coaching lebih ditegaskan untuk tingkatkan kekuatan profesionalitas seorang secara individu saat lakukan satu tugas, seperti dalam leadership coaching. Training akan mengantar pribadi di dalam meraih arah dengan mengeruk kreasi dan gagasan.

Sementara counseling adalah fasilitas diskusi di antara pribadi yang mempunyai masalah dengan seorang konsultan. Realisasinya, dapat periode panjang atau pendek, tergantung pada lama atau pesatnya permasalahan itu tersudahi.

Fokus dan Orientasi

Tujuan dan konsentrasi dari mentoring lebih ditegaskan pada aktivitas pengiringan. Jalinan ini dapat berjalan periode panjang di antara si tutor dan beberapa orang yang bergabung dalam barisan mentoring mentee atau itu. Misalkan saja pada mentoring usaha, sesudah aktivitas mentoring usai nanti tentu ada tindak lanjut yang memungkinkannya jalinan di antara tutor dan mentee berjalan lebih lama.

Ini sudah pasti berlainan dengan materi coaching and counseling. Sesion coaching yang lebih memprioritaskan pengiringan dibanding hubungan. Tujuan itu mengarah pada beberapa hal langsung diperlukan oleh peserta, seperti lain-lain dan ketrampilan. Nanti, jalinan di antara pelatih dan peserta tidak berjalan dalam periode panjang.

Coaching lebih fokus di hasil yang sanggup diraih peserta sesudah ikuti pelatihan. Berlainan dengan counseling yang konsentrasi dan orientasinya adalah memberi pencerahan atau keterangan dalam pada beragam hal ke seorang yang memiliki masalah. Tidak itu saja, pada sesion penerangan ini, konsultan akan memberikan jalan keluar untuk pecahkan permasalahan yang dihadapi.

Supaya sesion ini berjalan mulus, Anda dapat pelajarinya dengan ikuti training Panduan Sukses Jalankan Sesion Coaching, Coaching Versus T training yang lain, atau raining.

Manfaat Coaching, Mentoring, dan Counseling

Bila disaksikan proses dari penerapan, konsentrasi dan tujuan, mentoring sudah pasti memiliki faedah dalam menjaga atau memantau perkembangan pribadi atau barisan dalam jalankan satu tugas secara berkala. Dalam mentoring ada penilaian, hingga peserta dapat tingkatkan kekuatan mereka dan belajar dari kekeliruan yang sudah lalu.

Sementara coaching, faedahnya adalah untuk menolong Anda berpikiran inovatif dalam meningkatkan gagasan untuk capai arah yang sudah diputuskan. Sudah pasti, ini berguna untuk Anda yang hendak buka satu kesempatan usaha baru berdasar ketrampilan yang didapatkan dari coaching, atau peningkatan karier di kantor. Hasil yang didapat dalam performnce coaching akan jadi lebih komplet jika dipadankan di antara materi counseling dan coaching.

Tersebut keterangan berkenaan mentoring, counseling, dan coaching. Ringkasannya telah kelihatan terang, kan? Mentoring adalah suatu hal yang terkait dengan counseling dan coaching. Namun, ke-3 hal itu memang memiliki ketidaksamaan yang signifikan. Mudah-mudahan info dalam artikel edisi ini kali bisa menjawab rasa ingin tahu Anda mengenai ketidaksamaan di antara mentoring, counseling, dan coaching.

Contoh Coaching, Mentoring dan Konseling

Agar memudahkan pahami ketidaksamaan coaching, mentoring dan konseling maka diberi dengan sebuah contoh. Contoh akan diterangkan dengan memakai background seorang pegawai di bagian digital pemasaran namanya Armand. Berikut contoh dari ke-3 hal itu:

Contoh Coaching

Armand baru saja berpindah ke divisi digital marketing. Ia masih kebingungan tentang bagaimana membuat konten disosial media khususnya platform Facebook. Perusahaan menunjuk manajer divisi digital marketing untuk membantu dan mengarahkan Armand belajar tentang dasar-dasar digital marketing di Facebook. Setelah coaching selesai, grafik penjualan di Facebook terus mengalami peningkatan.

Contoh Mentoring

Armand menyaksikan karier di dunia digital pemasaran benar-benar potensial. Dia memerlukan figur yang pakar dan eksper di bagian digital pemasaran agar menemaninya.

Armand putuskan menentukan tutor dari faksi external supaya dia dapat mendapatkan instruksi mengenai pengetahuan atau hal individual di dunia digital pemasaran. Armand mendapat banyak insight baru mengenai dunia profesional. Evaluasi yang dia dapatkan sebagai perbekalan penyiapan karier di masa yang hendak datang.

Contoh Konseling

Armand belakangan ini kerap mendadak mual dan pusing. Tetapi saat dicheck oleh dokter, keadaan fisiknya benar-benar baik. Lalu, dia mengetahui jika pusing dan mual yang ia alami dikarenakan oleh stres. Seterusnya, dia putuskan tiba ke professional untuk menuntaskan persoalan mental.

Sesudah melalui beberapa konseling, Armand mengetahui penyebab-penyebab depresi dan memulai terima pengalaman di masa lalunya. Dia sekarang ini tak lagi alami psikosomatis.

Coaching, mentoring dan konseling adalah aktivitas untuk kenaikan kualitas diri. Rumor yang dirasakan tentukan tipe aktivitas peningkatan diri. Maka apa kamu telah pahami ketidaksamaan ke-3 hal itu?

References:
  • Malone, S. A. (2018). Team Management & Coaching: People Skills for Managers. London: Bookboon.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Contact Us via Whatsapp