Apakah Kamu Lelah Dengan:
- Perut Membuncit,
- Wajah Terlihat Lebih Tua,
- Bully dan Omongan Orang,
- Tidak Percaya Diri,
- Mood Naik-Turun,
- dan Masalah Kesehatan Lainnya?
SAMA! Saya juga mengalaminya di desember 2022 lalu, dan begini ceritanya:
Hai Perkenalkan....
Nama saya Gun, seorang mas-mas usia 32 tahun, namun berat badan membuat saya terlihat seperti bapak-bapak usia 42 tahun. Dengan tinggi badan saya 168cm, seharusnya berat badan saya tidak boleh lebih dari 68 kg agar badan tetap bugar, sehat dan percaya diri.
Namun takdir berkata lain, gaya hidup yang berantakan membuat berat badan saya naik drastis menjadi 85 Kg di Bulan Desember 2022 lalu. Itu sangat membuat saya malu, tidak nyaman, bahkan tidak percaya diri.
Saya terlahir dari genetik orang tua yang overweight, mudah gemuk, dan berperut buncit. Hal ini sering kali membuat otak saya selalu sibuk mencari pembelaan diri dengan cara:
"ah genetik saya jelek"
"ah tulang saya emang besar"
"ah gendut yang penting sehat"
"ah cewek lebih suka cowok yang buncit"
"ah hidup cuma sekali, ngapain.."
"ah mager"
"pengen sih, ah tapi...."
"aah ini, aah itu"
Otak saya tidak berhenti mencari alasan agar saya tetap malas dan gendut!
Dalam psikologi, alasan-alasan yang muncul itu disebut dengan "Mekanisme Pertahanan Ego". Ini adalah teori dari Sigmund Freud, seorang tokoh psikoanalisis ternama.
Mekanisme pertahanan ego adalah sebuah respon psikologis yang terjadi tanpa disadari untuk melindungi diri dari rasa tidak nyaman secepat mungkin. Setiap orang pasti mengalaminya. Mungkin termasuk kamu yang sedang membaca ini. Pikiran kita akan merespon hal-hal yang tidak nyaman dengan "mekanisme pertahanan" tersebut.
Contohya denial atau tidak menerima kenyataan, mencari kambing hitam atas kesalahan kita sendiri, berusaha mencari pembenaran atas kesalahan yang kita lakukan, dan masih bayak lagi.
Sayangnya, mekanisme pertahanan ini tidak memahami mana yang benar dan mana yang salah. Itulah kenapa meskipun ada orang yang memberikan informasi yang benar dan bermanfaat, belum tentu informasi itu diterima oleh orang lain.
Seperti kita tahu, "perubahan" bukanlah hal yang menyenangkan. Ego kita tidak menyukai hal yang tidak nyaman untuk dirinya. Meskipun hal itu sangat penting, bermanfaat, atau berdampak baik sekalipun bagi diri kita.
Pertanyaannya, sampai kapan KITA akan mempertahankan hal tersebut..??
Ini adalah foto transformasi saya selama 30 Hari
Dalam 30 hari, saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 Kg. Dimulai dari 13 Desember 2022 (foto paling kiri), dan foto paling kanan adalah 13 Januari 2023. Memang masih perlu 8 Kg lagi, dan sekarang progres saya masih berjalan. Mau gabung bareng saya untuk nurunin berat badan? Gampang, klik saja tombol di bawah ini:
Pelajari Caranya
Kenapa Saya Repot-Repot
Menurunkan Berat Badan?
"
Ngapain sih nurunin berat badan? Gini aja cukup, yang penting bahagia, Kalau pikiran sehat, pasti tubuh akan sehat" itu adalah lapisan kalimat pembelaan diri saya untuk malas dan tetap GENDUT.
Pikiran saya saling beradu argumen panjang dan cukup lama, seolah-olah ada banyak orang yang sedang berebut kekuasaan apakah saya harus lanjut menurunkan berat badan atau tidak. Ngomong-ngomong, bukannya menjaga kesehatan itu bagian dari ibadah dan wujud mencintai diri sendiri ya?
Akhirnya, saya menemukan beberapa alasan yang membuat saya yakin untuk melangkah, yaitu:
1 Penampilan
Jujur saja, saya jijik melihat pantulan bayangan di cermin saat perut saya buncit dan terlihat seperti bapak-bapak tua yang mengerikan. Padahal usia saya masih segini. Saya ingin terlihat lebih muda dari orang-orang seumuran saya.
2 Benci Rumah Sakit
Saya benci sekali rumah sakit, selain dari baunya juga biayanya. Saya tidak rela dan tidak ikhlas apabila hasil kerja keras saya digunakan hanya untuk membayar mahal obat dan kamar rumah sakit. Saya lebih rela menggunakan harta saya untuk menyehatkan diri saat ini.
3 Percaya Diri & Bahagia
Banyak penelitian dan jurnal-jurnal terbaru mengatakan bahwa gangguan psikologis erat kaitannya dengan masalah metabolisme. Tentu ini sejalan dengan pepatah lama yang mengakan "Mens Sana in Corpore Sano" yang artinya: pikiran yang sehat dalam tubuh yang sehat.
4 Performa
Ini amat sangat penting, saya ingin tetap bisa berdiri tegak dan keras saat "prtempuran malam" dengan pasangan hidup saya hingga tua nanti. Ini PENTING bagi saya dan pasangan!
5 Hari Tua
Kakek saya tutup usia di usia 75 tahun, bukan karena sakit metabolisme seperti jantung, asam urat, atau stroke. Ia tutup usia karena di usia tersebut ia masih aktif memanjat pohon dan jatuh, sehingga terjadi kerusakan pada syaraf punggungnya.
Apabila saya dianugerahi umur panjang, maka saya ingin hari tua saya tetap bugar dan gagah seperti kakek saya. Tentu saja yang paling penting, tidak ingin menjadi beban anak cucu di hari tua.
Hypnosis for Slimming
Sebuah Program Online Camp 30 Hari Menurunkan Berat Badan
Anda akan kami bimbing untuk menurunkan berat badan
Garansi uang kembali 100%!
jika tidak ada perubahan sama sekali setelah mengikuti program kami!
